Meta mengungkapkan bahwa India telah menjadi pasar terbesar bagi penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) Meta. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Chief Financial Officer Meta, Susan Li, dalam laporan pendapatan kuartal kedua Meta yang dilansir oleh Tech Crunch pada Kamis.
Susan menyatakan bahwa hingga saat ini, Meta AI telah digunakan untuk miliaran tugas sejak diluncurkan pada bulan Juni 2024.
Sebagai informasi tambahan, Meta pertama kali meluncurkan Meta AI untuk platform Instagram, Facebook, Messenger, WhatsApp, dan web di Amerika Serikat pada tahun lalu.
Perusahaan teknologi tersebut kemudian meningkatkan kemampuan chatbot Meta AI pada bulan April dengan menambahkan model AI baru, yaitu Llama 3, serta memperluas ketersediaan layanan tersebut di beberapa negara.
"Kami melihat tanda-tanda yang sangat menjanjikan di WhatsApp dalam hal retensi dan interaksi, yang sesuai dengan India menjadi pasar terbesar kami untuk penggunaan Meta AI," ujar Susan.
Bulan lalu, Meta memperkenalkan Meta AI dalam berbagai bahasa, termasuk Prancis, Jerman, Hindi, Italia, Portugis, dan Spanyol. Meta AI juga telah tersedia di 22 negara, termasuk negara-negara baru seperti Argentina, Chile, Kolombia, Ekuador, dan Meksiko.
CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengungkapkan rencana perusahaan untuk membawa model AI yang lebih canggih, yaitu Llama 4, yang memerlukan kemampuan komputasi 10 kali lipat untuk melatih model tersebut.
Menurut Zuckerberg, jumlah komputasi yang diperlukan untuk melatih Llama 4 diperkirakan hampir sepuluh kali lipat dibandingkan dengan yang digunakan untuk melatih Llama 3, dan model-model di masa mendatang akan terus mengalami perkembangan yang melampaui angka tersebut.
Berita Terkait
404
404