Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara di Provinsi Gorontalo terus berupaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut.
"Pengembangan pariwisata di wilayah ini harus mengutamakan peningkatan SDM lokal, karena pariwisata yang sukses adalah yang mampu memberdayakan masyarakat setempat," ungkap Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Gorontalo Utara, Marzuki Tome, di Gorontalo, pada hari Minggu.
Ia menekankan bahwa fokus pada pengembangan SDM lokal akan memberikan dampak positif. Mengingat bahwa pariwisata yang maju adalah yang dapat memberdayakan SDM lokal, hal ini akan memudahkan pencapaian dan pemeliharaan tujuan keberlanjutan pariwisata.
Dengan demikian, menurut Marzuki, jaringan ekonomi yang terbentuk dari berbagai sektor pariwisata akan terus berkembang dan berkontribusi pada kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat.
"Pada tahun 2025, pemerintah daerah akan mulai memprioritaskan peningkatan SDM. Kami akan memulai dengan memberikan pelatihan kompetensi di bidang pariwisata khusus untuk generasi muda. Kami yakin ini akan berhasil, terutama karena kami telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah tinggi pariwisata, seperti yang ada di Bandung," tambahnya.
Ia juga menyatakan bahwa kerja sama tersebut akan diperluas dalam beberapa bidang keilmuan.
"Saya berharap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat menyusun rencana mulai tahun ini untuk merealisasikannya," tuturnya.
Tim kerja percepatan pembangunan pariwisata melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki keterkaitan langsung dengan sektor pariwisata, seperti perindustrian, tenaga kerja, perdagangan, kelautan, perikanan, serta lingkungan hidup. Penting untuk membentuk satu tim yang dapat merumuskan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis alam, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Jika inisiatif ini berjalan sesuai rencana, pemerintah daerah, menurut Marzuki, akan sangat terbantu dan tidak perlu berperan sebagai pelaksana atau pengembang secara langsung. Sebaliknya, mereka cukup berfungsi sebagai regulator atau fasilitator dalam pembangunan, dengan menyediakan aturan dan regulasi yang diperlukan untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para investor yang ingin berinvestasi di daerah ini.
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang ada akan lebih efisien bagi para investor, karena mereka dapat merekrut SDM lokal yang sudah siap pakai dengan keterampilan yang relevan.
"Kita berusaha dan perlu optimis dalam mengembangkan sektor pariwisata yang memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan asli daerah," tambahnya.
Berita Terkait
Harapan Teman Tuli Mewujudkan Pariwisata Yang Inklusif Di Tasikmalaya
404
Harapan Teman Tuli Mewujudkan Pariwisata Yang Inklusif Di Tasikmalaya
Kemenpar: Beautiverse Mendorong Sektor Pariwisata Kesehatan
404
Harapan Teman Tuli Mewujudkan Pariwisata Yang Inklusif Di Tasikmalaya
Kemenpar: Beautiverse Mendorong Sektor Pariwisata Kesehatan