Pekerjaan konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak Seksi I yang menghubungkan Kota Semarang dengan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terus dipercepat.
Kondisi tanah yang lunak memerlukan timbunan yang solid sebagai dasar konstruksi jalan tol, yang juga berfungsi sebagai tanggul laut. Pelaksana proyek menerapkan metode matras bambu sebagai struktur dasar jalan yang akan dibangun.
Teknik matras bambu merupakan inovasi lokal yang memerlukan ketelitian dan kesabaran dalam pelaksanaannya. Selain itu, metode ini juga memerlukan banyak tenaga kerja, sehingga menciptakan lapangan kerja yang padat.
Pelaksana proyek mempekerjakan sekitar 3.400 pekerja, terutama untuk pembangunan tanggul laut. Pekerja yang terlibat tidak hanya berasal dari Jawa Tengah, tetapi juga dari Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Kalimantan.
Tol Semarang-Demak Seksi I yang dibiayai oleh APBN sebesar Rp10,8 triliun dijadwalkan akan selesai pada April 2027.
Konstruksi tol yang terletak di pesisir Laut Jawa ini akan terhubung dengan ruas tol dalam Kota Semarang yang berakhir di Jalan Kaligawe.
Saat ini, progres pengerjaan proyek jalan tol sepanjang 10,6 km tersebut baru mencapai 28,7 persen.
Seksi I terdiri dari tiga paket pekerjaan. Paket yang paling dinantikan adalah paket B dengan panjang 6,7 km, yang tidak hanya berfungsi sebagai jalan tol tetapi juga sebagai tanggul laut. Dari total panjang 6,7 km pada paket B, sekitar 6,2 km memerlukan konstruksi matras bambu.
Teknik yang diterapkan melibatkan pengikatan tujuh batang bambu menjadi satu menggunakan tali nilon. Anyaman bambu tersebut kemudian disusun di atas tanah lunak di tepi laut hingga mencapai 13 lapisan. Susunan ini kemudian ditimbun dengan tanah untuk dipadatkan.
Proses ini dilakukan berulang kali hingga struktur menjadi keras dan kuat, sehingga dapat dibangun jalan di atasnya.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum, Wilan Oktavian, menyatakan bahwa diperlukan waktu 425 hari untuk menyelesaikan konstruksi dengan metode matras bambu ini.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, mengungkapkan bahwa tersambungnya Tol Semarang-Demak akan meningkatkan mobilitas barang dan manusia antara kedua wilayah. Tol Semarang-Demak diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh dan biaya transportasi dibandingkan dengan jalur konvensional di pantura.
Berita Terkait
Wakil Ketua MPR: Kebijakan Perlu Sejalan Dengan Pertumbuhan Media Digital
Memperkuat BSN, Memperkuat Daya Saing Indonesia Di Tingkat Global
404
Wakil Ketua MPR: Kebijakan Perlu Sejalan Dengan Pertumbuhan Media Digital
Memperkuat BSN, Memperkuat Daya Saing Indonesia Di Tingkat Global
404
Wakil Ketua MPR: Kebijakan Perlu Sejalan Dengan Pertumbuhan Media Digital
Memperkuat BSN, Memperkuat Daya Saing Indonesia Di Tingkat Global