PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) berhasil mencatatkan hasil yang menggembirakan untuk tahun 2024.
Setelah melalui proses audit, produksi nikel dalam bentuk matte dan pengiriman nikel matte perusahaan pada tahun 2024 masing-masing meningkat sekitar 1 persen dan 2 persen dibandingkan dengan realisasi produksi dan pengiriman pada tahun 2023.
Produksi PT Vale pada tahun 2024 mencapai 71.311 metrik ton (t), melebihi target tahunan yang ditetapkan sebesar 70.805 t serta melampaui produksi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 70.728 t.
Pada tahun 2024, volume penjualan tercatat mencapai 72.625 ton, mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan tahun 2023 dan 8% secara kuartalan (4T24 dibandingkan 3T24).
Peningkatan volume penjualan nikel matte pada 4T24 memberikan kontribusi positif terhadap EBITDA Perseroan, yang mencapai AS$54,1 juta pada triwulan keempat, mencatatkan kenaikan sebesar 15% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari segi tahunan, EBITDA Vale tetap menunjukkan kinerja yang positif dan kuat dengan total mencapai AS$225,9 juta.
Walaupun menghadapi tantangan terkait biaya satu kali dari proses pemisahan Vale Base Metal setelah divestasi, Perseroan berhasil menjaga biaya tunai penjualan per unit tetap kompetitif, yaitu AS$9.374 per ton pada tahun 2024.
Biaya tunai ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir, jika dibandingkan dengan AS$10.034 per ton pada tahun 2023 dan AS$11.201 per ton pada tahun 2022.
Pencapaian ini merupakan hasil dari peningkatan volume produksi serta upaya berkelanjutan dalam inisiatif penghematan biaya.
Selanjutnya, Perseroan mencatat laba bersih sebesar AS$6,7 juta pada kuartal keempat tahun 2024, dan total laba bersih sebesar AS$57,8 juta untuk keseluruhan tahun.
Laba bersih tersebut telah memperhitungkan kerugian yang belum terealisasi akibat pengakuan nilai wajar aset derivatif, termasuk hak partisipasi atas investasi Perseroan di PT KNI dan PT HNI.
Penting untuk dicatat bahwa penyesuaian harga derivatif ini mencerminkan kerugian yang belum terealisasi dan bersifat non-operasional, sehingga laba bersih yang dinormalisasi mencapai AS$14,6 juta pada kuartal keempat tahun 2024 dan AS$73,3 juta untuk keseluruhan tahun.
"Tahun 2024 telah menjadi perjalanan yang luar biasa, penuh dengan pencapaian, tantangan, dan pelajaran berharga," ungkap Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.
"Saat kita merenungkan tahun ini, kita merayakan pencapaian yang telah diraih dan mempertimbangkan tantangan yang telah kita hadapi serta yang masih akan datang."
Febriany menyatakan bahwa tahun ini berfokus pada pertumbuhan, transformasi, adaptasi, serta menciptakan narasi yang lebih besar dan lebih bermakna.
"Salah satu pencapaian utama kami tahun ini adalah berhasil menyelesaikan proses divestasi, yang didukung secara luar biasa oleh Pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan utama seperti MIND ID, Vale Canada Limited, dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd," ujarnya.
"Proses ini tidak hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi juga memperkuat hubungan strategis kami dengan negara," tambah Febriany.
Tonggak sejarah ini menandakan dimulainya era baru dalam tata kelola perusahaan PT Vale, yang kini mengadopsi praktik terbaik sebagai perusahaan publik.
Di masa mendatang, Febriary menyatakan bahwa Vale berkomitmen untuk meninjau dan meningkatkan proses serta sistem bisnis perusahaan agar lebih efisien dan efektif.
Perpanjangan izin operasional menjadi IUPK tanpa pelepasan lahan merupakan langkah signifikan yang menegaskan kembali kepercayaan Pemerintah Indonesia terhadap PT Vale sebagai mitra strategis dalam pengembangan sumber daya nikel di Indonesia.
Hal ini mencerminkan komitmen Vale untuk memajukan pemrosesan hilir sambil tetap menerapkan praktik penambangan yang berkelanjutan, sejalan dengan visi Indonesia untuk pengembangan sumber daya yang bertanggung jawab.
IUPK yang diperbarui ini juga menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk memastikan keberlanjutan operasi di seluruh wilayah konsesi PT Vale, termasuk Sorowako, Pomalaa, Morowali, dan lokasi eksplorasi lainnya.
Tahun 2024 akan dikenang sebagai tahun penting dengan pembaruan peringkat risiko ESG dari Sustainalytics, yang kini berada pada kategori sedang.
"Kami merasa terhormat menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan nikel di Indonesia yang termasuk dalam kategori ini, bersanding dengan para pemimpin global di industri yang sama," ungkapnya.
"Ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar teori, melainkan praktik yang terintegrasi dalam kegiatan operasional kami," jelas Febriany.
Di sisi lain, pada kuartal keempat tahun 2024, konsumsi HSFO dan diesel masing-masing mengalami penurunan sebesar 15% dan 10%, sementara konsumsi batubara meningkat sebesar 22% dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2024.
Peningkatan konsumsi batubara ini diimbangi dengan penurunan konsumsi HSFO dan diesel. Kecuali untuk diesel, harga rata-rata HSFO dan batubara pada kuartal keempat tahun 2024 masing-masing turun sebesar 5% dan 4% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Sepanjang tahun 2024, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal sekitar AS$332,1 juta, terutama untuk peningkatan pengeluaran belanja modal yang berfokus pada pertumbuhan dan keberlanjutan.
Saldo kas akhir Perseroan per 31 Desember 2024 tercatat sebesar AS$674,7 juta, yang mencerminkan fundamental yang kuat untuk mendukung komitmen Perseroan dalam memberikan nilai bagi pemegang saham di tahun 2025.
Berita Terkait
Penurunan Ekspor Batu Bara, Penambang Indonesia Mengatur Produksi
404
Penurunan Ekspor Batu Bara, Penambang Indonesia Mengatur Produksi
Disandera Oleh China, Harga Batu Bara Tetap Stagnan
404
Penurunan Ekspor Batu Bara, Penambang Indonesia Mengatur Produksi
Disandera Oleh China, Harga Batu Bara Tetap Stagnan