Jakarta: Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, secara resmi meluncurkan Seleksi Bersama Masuk Politeknik Pariwisata (SBM Poltekpar) 2025 melalui platform daring pada Rabu, 12 Maret 2025. Dalam pidatonya, ia menekankan signifikansi pendidikan vokasi pariwisata dalam menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang siap bersaing di kancah global.
“Kurikulum Poltekpar dirancang berdasarkan kebutuhan industri, dengan penekanan pada praktik intensif dan pengalaman belajar yang menyeluruh,” jelas Widiyanti Putri. Ia menambahkan bahwa lulusan Poltekpar telah memberikan kontribusi di berbagai bidang pariwisata, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Widiyanti juga menyatakan bahwa sektor pariwisata terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 19% pada tahun 2023–2024. “Lulusan Poltekpar memiliki keunggulan kompetitif, dengan tingkat penyerapan kerja mencapai 90,9%,” tambahnya.
Apa saja keunggulan Poltekpar yang dapat dipertimbangkan oleh generasi muda yang berminat berkarier di sektor bisnis pariwisata? Berikut adalah penjelasannya.
1. Pendidikan Vokasi yang Berbasis Praktik
Poltekpar menyediakan pendidikan vokasi yang fokus pada praktik di industri. Menteri Widiyanti Putri Wardhana menyatakan, “Politeknik Pariwisata hadir untuk memenuhi kebutuhan industri dengan memberikan mahasiswa keterampilan praktis dan pengetahuan terkini.” Kurikulum yang ditawarkan selalu diperbarui sesuai dengan tren global, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui praktik dan magang di lokasi wisata serta perusahaan terkemuka.
2. Tingkat Penyerapan Lulusan yang Tinggi
Salah satu indikator keberhasilan Poltekpar adalah tingginya tingkat penyerapan lulusan. Menteri Pariwisata mengungkapkan bahwa, “Rata-rata rasio lulusan terhadap mahasiswa baru mencapai 90,9%, dengan waktu tunggu maksimal tiga bulan untuk mendapatkan pekerjaan.” Menteri Widiyanti merasa bangga dengan pencapaian ini. Selain berkarir di sektor formal, ia juga mendorong generasi muda untuk berwirausaha, mengingat potensi besar pariwisata dalam menciptakan bisnis baru di berbagai bidang, mulai dari akomodasi, perjalanan, kuliner, hingga teknologi wisata.
3. Program Studi yang Sesuai dengan Kebutuhan Industri
Poltekpar menyediakan beragam program studi yang sejalan dengan tuntutan industri, termasuk Manajemen Perhotelan, Event Organizer, Travel Agent, dan Pariwisata Berkelanjutan. Anwari Masatip, Direktur Poltekpar NHI Bandung, menyatakan bahwa, “Setiap program dirancang untuk memastikan mahasiswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.”
4. Mendorong Kewirausahaan di Sektor Pariwisata
Selain mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, Poltekpar juga berfokus pada pengembangan kewirausahaan. Menteri Pariwisata menekankan bahwa sektor pariwisata memiliki potensi besar untuk menciptakan usaha baru di bidang akomodasi, perjalanan, kuliner, dan teknologi wisata. “Kami ingin lulusan Poltekpar tidak hanya siap untuk bekerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
5. Peran dalam Pemulihan Ekonomi
Dengan pertumbuhan pesat dalam industri pariwisata—ditunjukkan oleh peningkatan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 19% dan kenaikan perjalanan wisatawan domestik sebesar 21,7%—Poltekpar berperan penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. “Pariwisata telah menjadi pendorong ekonomi dan membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkontribusi,” ungkap Menteri Widiyanti.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, Poltekpar tetap menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin berkarier di bidang pariwisata dan perhotelan. Pendaftaran SBM Poltekpar 2025 telah dibuka dari 12 Maret hingga 17 Mei 2025, dengan proses seleksi yang akan dilaksanakan pada akhir Mei hingga Juni mendatang.
Poltekpar telah membuka dua jalur untuk penerimaan mahasiswa baru:
1. Seleksi Bersama Masuk (SBM): merupakan seleksi yang terintegrasi di antara enam Poltekpar yang ada di Indonesia.
2. Seleksi Mandiri Masuk (SMM): adalah seleksi yang dilaksanakan secara independen oleh masing-masing Poltekpar.
Andar Danova L. Goeltom, Asisten Deputi Peningkatan SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kemenparekraf, menekankan pentingnya prinsip seleksi yang bersifat objektif. “SBM Poltekpar mengedepankan prinsip keterbukaan, objektivitas, dan akuntabilitas dalam upaya menjaring sumber daya manusia pariwisata yang terbaik,” tuturnya.
Berita Terkait
404
404