Google Diduga Melakukan Praktik Monopoli Secara Ilegal Di Pasar Iklan Teknologi

Google diduga telah secara ilegal mendominasi pasar periklanan daring dalam sektor teknologi. Menurut laporan Reuters, Hakim Pengadilan Distrik AS, Leonie Brinkema, menyatakan bahwa Google bertanggung jawab atas praktik monopoli di pasar server iklan penerbit serta di pasar bursa iklan yang menghubungkan pembeli dan penjual.

Ini merupakan putusan pengadilan kedua yang menegaskan bahwa Google memiliki monopoli ilegal, setelah keputusan serupa dalam kasus pencarian daring. Server iklan penerbit berfungsi sebagai platform bagi situs web untuk menyimpan dan mengelola inventaris iklan digital mereka.

Brinkema menjelaskan bahwa bersama dengan bursa iklan, teknologi ini memungkinkan penerbit berita dan penyedia konten daring lainnya untuk menghasilkan pendapatan melalui penjualan iklan. Pendapatan tersebut dianggap sebagai "urat nadi" dari internet.

"Selain menghalangi kemampuan pesaing untuk bersaing, tindakan eksklusi ini secara signifikan merugikan pelanggan penerbit Google, proses persaingan, dan pada akhirnya, konsumen informasi di web terbuka," ungkap Brinkema dalam laporan Reuters, yang dikutip pada Jumat (18/4/2025).

Namun, pihak penegak antimonopoli tidak berhasil membuktikan klaim terpisah bahwa perusahaan tersebut memiliki monopoli dalam jaringan iklan pengiklan.

Jaksa Agung AS, Pamela Bondi, menyebut putusan ini sebagai kemenangan bersejarah dalam upaya yang sedang berlangsung untuk menghentikan Google dari memonopoli ruang publik digital.

"Departemen Kehakiman akan terus mengambil langkah hukum yang tegas untuk melindungi masyarakat Amerika dari pelanggaran kebebasan berbicara dan pasar bebas oleh perusahaan teknologi," kata Bondi.

Salah satu eksekutif Google, Lee-Anne Mulholland, menyatakan bahwa Google akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut.

"Kami berhasil memenangkan sebagian dari kasus ini dan akan mengajukan banding untuk bagian lainnya," ujar Mulholland.

Tag: Google Leonie Brinkema Pamela Bondi Praktik Monopoli Secara Ilegal Di Pasar Iklan Teknologi