Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai memberikan dampak signifikan terhadap industri global, terutama pada sektor nikel. Beberapa pabrik nikel di negara-negara penghasil utama dilaporkan mengalami gangguan dalam produksi, bahkan ada yang terpaksa menghentikan operasionalnya.
Dua negara besar penghasil nikel, yaitu Filipina dan Australia, kini menghadapi tantangan serius. Penurunan permintaan global akibat kebijakan tersebut mengancam keberlangsungan industri nikel di kedua negara tersebut.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan bahwa kebijakan Presiden AS Donald Trump tidak hanya mengurangi permintaan nikel secara global, tetapi juga memperburuk tekanan biaya produksi bagi perusahaan-perusahaan di sektor ini.
Menghadapi situasi global yang tidak menentu, Dilo mengungkapkan bahwa ia telah mengambil langkah-langkah antisipatif. Ia telah menginstruksikan semua perusahaan di bawah MIND ID untuk memastikan efisiensi biaya produksi, bahkan harus lebih rendah dari harga jual rata-rata.
Ia menjelaskan bahwa ini merupakan strategi penting agar industri nikel domestik dapat bertahan dan bahkan memanfaatkan peluang ketika pesaing mengalami kesulitan.
"Jika tidak diantisipasi, Filipina akan mengalami kebangkrutan pabrik nikelnya. Australia juga akan menghadapi hal yang sama. Karena harga saat ini menurun dan biaya mereka tinggi. Sementara kami (MIND ID) sudah melakukan antisipasi," ujar Dilo dalam acara Ngobrol Eksklusif di Graha CIMN Niaga, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Di sisi lain, Indonesia juga terkena dampak dari kebijakan tarif AS. Produk ekspor nikel dan turunannya dikenakan tarif sebesar 32%. Namun, Dilo menegaskan bahwa tidak semua komoditas pertambangan terpengaruh secara langsung oleh tarif tersebut.
"Tarif 32% ini tidak bisa digeneralisasi. Artinya, saya sudah mulai melakukan advokasi regulasi sebelum Pakde Trump mengeluarkan pernyataan," tutupnya.
Berita Terkait
Redmi Pad 2 Melakukan Debut Global Dengan Chipset Helio G100 Ultra
Meta Membagi Divisi AI Menjadi Dua Tim Untuk Mempercepat Pengembangan Produk
Apple Dilaporkan Akan Meluncurkan Model AI Untuk Aplikasi Pihak Ketiga
404
Redmi Pad 2 Melakukan Debut Global Dengan Chipset Helio G100 Ultra
Meta Membagi Divisi AI Menjadi Dua Tim Untuk Mempercepat Pengembangan Produk
Apple Dilaporkan Akan Meluncurkan Model AI Untuk Aplikasi Pihak Ketiga
404
Redmi Pad 2 Melakukan Debut Global Dengan Chipset Helio G100 Ultra
Meta Membagi Divisi AI Menjadi Dua Tim Untuk Mempercepat Pengembangan Produk
Apple Dilaporkan Akan Meluncurkan Model AI Untuk Aplikasi Pihak Ketiga