Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) terus berupaya untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, salah satunya melalui program Gerakan Wisata Bersih (GWB). Pada hari Jumat (25/4), Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kegiatan ini disambut oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, ST., MT., yang didampingi oleh Anggota Forkopimda KLU dan jajaran terkait. Hadir pula Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo, Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Destinasi Wisata, Florida Pardosi, serta Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Malady, S.Sos., MT. Dalam sambutannya, Deputi Hariyanto menekankan pentingnya menjaga kebersihan di destinasi wisata sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. "Melalui Gerakan Wisata Bersih, kami ingin membangun kesadaran kolektif agar menjaga kebersihan menjadi budaya di destinasi wisata. Ini juga menjadi dasar untuk mengembangkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," jelas Hariyanto. Ia menambahkan bahwa kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal adalah kunci keberhasilan dalam mengembangkan destinasi wisata. GWB diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga membentuk kebiasaan jangka panjang dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan target keberlanjutan hingga tahun 2045.
Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri dalam sambutannya mengapresiasi pemilihan Gili Air sebagai lokasi GWB. Ia mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) terus meningkat, dengan total kunjungan mencapai 783.110 wisatawan pada tahun 2024. Bahkan di musim sepi (low season), Gili Air tetap menerima sekitar 2.000 wisatawan per hari.
“Kami berharap, gerakan ini menjadi bagian dari budaya lokal, sehingga kebersihan tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi nilai luhur yang dijaga bersama. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata,” harapnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata NTB, Jamaludin Malady, menegaskan bahwa Pemprov NTB memberikan perhatian khusus kepada kawasan tiga Gili. Ia juga menyampaikan bahwa menurut survei internasional, Lombok kini dinobatkan sebagai destinasi wisata nomor satu dunia.
Setelah sukses di Mandalika, kegiatan GWB di Gili Air menjadi tonggak penting dalam memperkuat citra NTB sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Berita Terkait
404
404